yasudahlah

ketika mimpimu yang begitu indah ta pernah terwuju yasudahlah
saat kau berlari mengejar anganmu dan ta pernah sampai yasudahlah
hmm, , , hmm . . .
apapun yang terjadi kukanslalu ada untukmu jangan lah kau bersedih .......................

Minggu, 26 September 2010

pantaskah sesama muslim bermusuhan . . . ?

bu Hurairah Radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Tidak halal seorang muslim memutuskan hubungan dengan saudaranya (sesama muslim) lebih dari tiga hari, barang siapa memutuskan lebih dari tiga hari dan meninggal maka ia masuk neraka” (HR Abu Dawud, 5/215, Shahihul Jami’ : 7635)

Masya Allah, betapa kerasnya ancaman itu..  
Betapa meruginya ketika kita berbuat demikian lalu sampai kita lupa, atau mungkin orang yang kita putuskan itu meninggal duluan. ?
Sering kita lihat dua orang sahabat yg kemudian bertengkar karena sesuatu dan mereka tidak baikan dalam waktu yg lama, bahkan yg lebih parah lagi berucap janji tidak akan pernah bicara lagi. Dalam facebook pun demikian, terkadang kita merasa sakit hati terhadap sahabat Qta di facebook, kita mengabaikannya saat dia menyapa, kita tidak memaafkannya walaupun dia meminta maaf, bahkan terkadang sampai meremove dengan alasan yang sepele (padahal dia merupakan teman seperjuangan dalam menegakkan agama Allah). Apakah hal itu dibenarkan??? Bagaimana menyikapi hal ini ?

 Abu khirasy Al Aslami Radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Barangsiapa memutus hubungan dengan saudaranya selama setahun maka ia seperti mengalirkan darahnya (membunuhnya) “ (HR Al Bukhari Dalam Adbul Mufrad no : 406, dalam Shahihul Jami’: 6557)

 Untuk membuktikan betapa buruknya memutuskan hubungan antara sesama muslim cukuplah dengan mengetahui bahwa Allah menolak memberikan ampunan kepada mereka.

 Dalam hadits riwayat Abu Hurairah Radhiallahu’anhu , Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Semua amal manusia diperlihatkan (kepada Allah) pada setiap Jum’at (setiap pekan) dua kali; hari senin dan hari kamis. Maka setiap hamba yang beriman diampuni (dosanya) kecuali hamba yang di antara dirinya dengan saudaranya ada permusuhan. Difirmankan kepada malaikat :” tinggalkanlah atau tangguhkanlah (pengampunan untuk) dua orang ini sehingga keduanya kembali berdamai” (HR Muslim : 4/1988)

Lalu Apa yang Harus Kita Lakukan?

 Tidak ada pilihan, sebelum ajal yg mengintip menjemput... kita harus segera bertaubat kepada Allah, dan bersilaturrahim kepada orang yg kita putuskan tali persaudaraannya dan memberinya salam. Jika ia telah melakukannya, tetapi sorang itu menolak maka kita telah lepas dari tanggungan dosa, dan orang yang menolak damai tetap berdosa..

 Abu Ayyub Radhiallahu’anhu meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Tidak halal bagi seorang laki-laki memutuskan hubungan saudaranya lebih dari tiga malam. Saling berpapasan tapi yang ini memalingkan muka dan yang itu (juga) membuang muka. Yang terbaik di antara keduanya yaitu yang memulai salam” (HR Bukhari, Fathul Bari : 10/492)

 Tetapi jika ada alasan yang dibenarkan, seperti karena ia meninggalkan shalat, atau terus menerus melakukan maksiat sedang pemutusan hubungan itu berguna bagi yang bersangkutan misalnya membuatnya kembali kepada kebenaran atau membuatnya merasa bersalah maka pemutusan hubungan itu hukumnya menjadi wajib..

Wahai akhi ataupun ukhti para pengemban risalah suci Rasulullah saw. Janganlah kita kotori jiwa ini dengan dendam dan dengki pada saudara seiman kita. Percuma kita mengajak ke jalan Allah jika kita tetap memutus shillah ukhuwwah diantara sahabat kita. Percuma kita menyeru untuk ittiba’ kepada Rasulullah jika memaafkan saudara sendiri tidak sanggup. Mana pengamalan kita pada hadits ini???
لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه.متفق عليه
”tidak sempurna iman salah seorang diantara kalian sehingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri” (Muttafaq alaih)
إِن الْمُؤمن لِلْمُؤمنِ كالبنيان يشد بعضه بَعْضًا
“Sesungguhnya seorang mukmin dengan mukmin yang lain laksana sebuah bangunan, dimana sebagian yg lain menguatkan atas sebagian yang lain. (HR. Bukhori)

Jangan muluk2 berbicara tentang Palestina, Afghanistan, dan Irak jika kita tidak bisa memaafkan saudara kita sendiri!!!

Semoga catatan Ini bermanfaat kepada seluruh Kaum muslimin,  wa bil khusus kepada saya pribadi.

Permintaan maaf saya yg sebesar-besanya kepada saudara seiman saya yg telah menghapus saya dari daftar friend listnya dan tidak mengonfirmasi saya sebagai sahabatnya
أرجو أن أقول لك أحبك في الله

Hanya kepada Allah saya memohan petunjuk, taufik serta kekuatan untuk selalu menjauhi laranganNya, untuk diri saya sendiri dan untuk segenap umat Islam. Dan mudah-mudahan Dia menjauhkan kita dari hal-hal yang diharamkan serta menjaga kita dari hal-hal yang buruk, sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik Penjaga dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar